Lang Viet

Rating:★★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Asian
Location:Wijaya Centre, Jaksel
Lang Viet adalah salahsatu restoran masakan Vietnam yang dimuat dalam majalah Jakarta Java Kini dan mendapat review cukup bagus. Beberapa waktu lalu restoran ini sempat gw kunjungi bersama teman untuk membuktikan langsung kualitas dari masakan disini.

Now, gw gak ahli soal makanan Vietnam, tapi gw ngerasa cukup pede dalam menilai suatu makanan enak atau nggak =). Hidangan Vietnam terakhir yang gw santap agaknya adalah lumpia isi so'un di salahsatu restoran waralaba lokal. Sebelumnya, gw termasuk orang yang menghindar kalau ada acara makan-makan di Pho Hoa, kecuali kalau ditraktir. Rasa mie Pho Hoa menurut saya terlalu hambar dan mirip dengan mie kocok yang notabene bisa didapat dengan harga jauh lebih murah.

Untuk Lang Viet, gw gak menduga kalau lokasinya ternyata ada didalam kompleks pertokoan Wijaya Centre yang banyak panti pijatnya itu. Awalnya sempat curiga kalau restoran ini pun adalah tempat yang agak-agak "demikian". Namun image ini sirna ketika memasuki ruangan lantai dasar Lang Viet yang cerah dan tertata baik. Pramusajinya mengenakan seragam, dan suasana interiornya terasa hangat. Saat kami datang, ada sepasang expat dan beberapa orang ibu-ibu berwajah India sedang asik makan dan berbincang. Di lantai atas yang memiliki setting mirip, ternyata sedang ada acara khusus sehingga tertutup untuk umum.

Interior ruangan cukup sederhana dengan nuansa alamiah dan hiasan ornamen-ornamen khas dari Vietnam, plus lukisan yang banyak menggambarkan kehidupan agraris masyarakat sana.

Menu hadir dalam bentuk yang unik, dibentuk menyerupai daun dengan sepotong bambu sebagai pengikat di bagian atas menu. Hidangan yang ditawarkan cukup komplit, mulai dari aneka ragam salad, appetizer, kue-kue asin, hidangan utama, dessert, hingga minuman ringan dan berat. Mereka menyajikan juga beberapa macam wine, selain dari minuman-minuman tradisional.

Kalau tak salah, saya melihat ada kopi vietnam disini... Namun karena bukan peminum kopi, sayapun memilih satu jenis minuman khas lain; Salted Lemonade yang menurut pramusaji yang bertugas, memiliki rasa mirip nano-nano.

Image Hosted by ImageShack.usUntuk hidangan pembuka dipilih salad Jeruk Bali (Pomelo with Shrimp - 16K something), dilanjutkan dengan tiga macam kue asin (15K something). Untuk hidangan utamanya saya milih Sup Ikan Asam Manis (Sour and Sweet Fish Soup - 26K something), teman saya memilih Sate Sapi dengan lima macam bumbu (lupa - 28K something). Sedangkan untuk penutup, sorbet dengan rasa mangga dan strawberry (15K something-each).

Salad Jeruk Bali nya gorgeous! Jeruk Balinya seger manis, dipadu dengan irisan udang rebus yang juga gurih, plus dressing saus encer agak spicy. Dari penampilan menarik, rasanya apalagi. Yang agak kurang, saus dressingnya kurang banyak, jadi kurang terasa kalau sekedar dicocol, harus disiram.

Tiga macam kuenya hadir dalam format sama; tepung beras, plus cacahan udang dicampur kelapa bumbu kuning. Ada yang disajikan mirip kue talam; kuenya asin pejal, ada juga yang disajikan dalam bungkus daun pisang; lebih lembek dari segi tekstur, dan lebih dingin rasanya dibanding yang pertama tadi. Ada juga yang sama-sama dibungkus daun pisang, namun dibentuk mirip moci; cacahan udangnya diletakkan di bagian dalam kue, dengan kulit kue yang bening dan lengket. Semuanya enak.

Sup Ikan asam manisnya juga segar, mungkin karena paduan dari daun ketumbarnya. Yang agak unik, kuah sup ini awalnya terasa seperti rasa logam (dingin khas, macem Pocari Sweat, tapi minus manisnya), namun diujung belakang lidah berubah menjadi rasa asam segar. Sup berbahan baku ikan kakap ini disajikan dengan aneka macam sayuran. Dari segi rasa, tak terlalu nendang, tapi still okay.

Sate Sapi nya berasa mirip sate marangi (Cikampek?), tapi minus rasa kecap manisnya, karena yang ini terasa lebih kering dan lebih asin. Dagingnya sendiri kelihatannya dicincang namun tidak terlalu halus, atau disayat-sayat karena masih terasa teksturnya.

Sebagai penutup, sorbet mangga nya enak banget. Paduan rasa manisnya dan rasa mangga nya emang pas, beda halnya dengan sorbet strawberry nya yang agak cemplang, terlalu manis dan kurang terasa rasa buahnya.

Salted Lemonadenya? Mirip dengan sirup Kiamboi dari Medan tapi kurang gurih, cuma segar dan asem manis.

Untuk enam macem menu itu, kita tuker ama uang 160 rb-an.

Selain dari menu-menu ini, banyak terdapat menu lain yang umumnya menggunakan bihun dan soun, bukan nasi. Menu-menunya juga banyak yang keliatan menarik. Bagi anda yang gemar mie kuah ala Pho Hoa juga ada disini koq. Dari segi rasa, secara keseluruhan gw bilang cukup menggigit, very worth to try.

Reccomended? Yes! (bay)

14 comments:

Yasha Chatab said...

Ini di mana sich tepatnya?

Sebetulnya Pho Hoa itu agak hambar karena mereka sering ngga ngeluarin Hoi Sin sauce (yg kental hitam itu). Harganya itu di sini mahal, taunya juga waktu gw dulu pernah ke stall makanan Vietnam di PI MALL, dan ngobrol sama yg punya. Ternyata mereka dulu sekolah di Australia dan sempet kerja di restaurant Vietnam. So, susah untuk ngejar authenticity nya.

Sebetulnya, semangkuk Beef Pho yg enak itu segeeer banget. Apalagi kalau daun2 yg disajikan juga lengkap, ada mint, cilantro, etc. Penyakitnya restaurant di sini adalah bahan2 nya dikurangin...

Terakhir gue MENCOBA makan Vietnam adalah di Dharmawangsa Square, dan lupa namanya apa. It was just too pricey untuk makanan rakyat.

Menu yg gue cari banget adalah "Vietnamese Fajita". Ini biasanya daging fillet tipis yg di grill dgn lemon grass (serai) dgn bubuk kacang tanah, dicampur sendiri dgn lettuce yg lebar, trus dibungkus dalam rice paper yg lembut....
WUEEENNNAAAAAKKKKK

Bayu Amus said...

Wijaya Centre, yang ada bioskop itu? Deket-deket situ deh...

Kalau mie Pho Hoa plus Hoi Sin, kayaknya emang bakalan nendang tuh =). Di Lang Viet gw lupa apa "Vietnamese Fajita" ini ada atau nggak, tapi mungkin aja ada, soalnya menu yang rada unik macem sandwich w/ French Bread aja ada...

Kapan mo nyoba?

Yasha Chatab said...

Wah... sumpah?! Bahn Me namanya kalo ngga salah spelling nya... Mantap itu.. Kalo di Amrik itu sandwich paling murah meriah. Paling cuman US$ 4, jadi lebih murah dari McD.

Biasanya kalo kedai yg bener2 ghetto Vietnam gitu ada susu kedelai yg diperas sendiri.... slurpp....

Berapaan range harganya Bay?

Kadang2 gue suka ngerasa ditipu aja... Misalnya ke Mexican restaurant pesen burrito, etc.. dan harganya di atas 30 K. Bentuk dan isi nya aja begitu khan karena the Mexicans are so poor, jadi makanan bikinnya yg ngga usah pake piring dan semuanya aja diuplek uplek dgn kacang merah... buat ngisi tortilla (yg aslinya pake soft corn tortilla dan bukan flour.

Bayu Amus said...

Justru itulah yasha, range menu disini cukup luas... soal harga, standar cafe Jakarta deh, 30rb an - 50rb an rata-rata. Tapi I think it's worthed =).

Ada resto Vietnam laen yang pernah dicoba di Jakarta?

Yasha Chatab said...

itu dia... ;<

Takut dikecewakan... Gue selalu jadi tinggi expectation nya setelah baca menu nya. The last time ya waktu yg di Dharmawangsa Square itu. Lantai 2. Namanya kalo ngga salah ada Clay nya...

Dan biasanya khan kalo makan ngga sendiri, dan the other person usually benar2 tidak tahu mau pesan apa. Setelah dipesan, yg keluar ternyata unsatisfactory...

Ya gimana... Beberapa tahun yg lalu, mungkin hampir 10 thn, gue ke Champions Kemang. Pesan Chicken Quesadilla... Eh.. masa ngga ada Cilantro nya.. khan ngaco. Eneg banget makan begituan dgn Monterey Jack cheese yg juga agak aneh...

Bayu Amus said...

Hmmm..... I detect traces of serious food tester here.... he he he

DhaSqu lantai 2, "Clay".... hmm... bukannya tempat shabu-shabu itu ya?... Kl ke situ gw prefer ke Sushi Nobu =).

Kalo gitu, elo punya resto yang fave atau considered good Yasha?

Yasha Chatab said...

more like SERIOUS COMPLAINER... ha ha ha

Gue ada beberapa Review sich di page gue...

Tapi on top of my mind now is Martabak Kubang resto yg baru di Fatmawati (dekat Wisma Subud). The martabak is really yummie dan Sate Padang nya have some hefty chunks of meat, lebih besar dari Sederhana

Arkan Smart Shop said...

ikutan ngobrol ya boleh kan? di Lang Viet ini Pho nya segeeerrr banget dan disajikan lengkap ada hoisin, kecap ikan juga disediain (sesuai selera aja). Bahkan untuk sayurannya selalu disajikan 1 set dengan semangkuk Pho yang dipesan. Isinya tauge, cilantro, daun mint, daun ketumbar, bahkan daun asli pengantar Pho dari Vietnam yang di Indonesia itu ngga ada... yaitu Ngo Gai-disediain di sini. Katanya kalo orang Vietnam asli makan Pho dengan daun Ngo Gai ini. Kalau mau tambah macem-macem juga boleh tinggal minta waiternya aja.
Banyak lagi kok yang enak, kalau sudah pernah ke Vietnam pasti tau Banh Xeo, crepe a la saigon... wiiihhh... cobain deh isinya banyak ada udang, tauge, jamur, daging ayam, dan teman2... kulitnya juga bukan kulit crepe dari barat tp bener2 asli resep Vietnam jadi memang beda. Kalau yang di Dharma-Square memang kurang enak skrg denger2 udah tutup. Kalau Lang Viet yang punya orang Vietnam asli, mungkin itu mrpk nilai plus makanan enaknya di sini? Just try...

Yasha Chatab said...

IT'S STILL ALIVE, Kang Bayu!

I went to see NARNIA at Wijaya 21 and saw that it was open. Apparently, the times that I tried to go there was around Lebaran time, and the waitress inside said they were CLOSED for about 2 weeks. Pantesan.....

Bayu Amus said...

jadi pengen lagi.... kamu dah langganan ya rin? =)

Bayu Amus said...

Thanks God... masih banyak yang perlu dicoba disini... =)
Btw, waktu kemaren elo liat itu rame nggak?

Yasha Chatab said...

ngga tuch.... tapi I was there at around 14:30 jadi memang bukan jam makan siang yg bener....

Kapan ke sini kita? he he he

Bayu Amus said...

ntar kl mo kesana, kita saling sms aja okehh? =)

margie u. said...

asikk akhirnya dpt reference vietnamese resto yg oke :D
kl Anoi d TIS Square ada yg ud pernah coba?

Appearances