Rating: | ★★ |
Category: | Restaurants |
Cuisine: | Asian |
Location: | Jl. Surabaya, Jakarta |
Ayam Pemuda agak sulit parkirnya, paling mungkin ya di jajaran penjual barang2 antik, karena parkir dalem cuma muat empat mobilan. Tempat duduknya sendiri banyak dan sistem share meja. Nggak ada AC, cuma Angin Cuek ama kipas2 gede di langit-langit, jadi siap2 kepanasan.
Hidangan cuma berkisar antara ayam2an (paha, dada, kepala, ati ampela, dll.) tanpa ada variasi yang rada unik, bahkan tempe-tahu aja nggak ada. Lalab sama sambal mesen terpisah, dua menu spesial kayaknya cuma Udang dan Cumi (15K).
Ayamnya sendiri terlihat cukup memprihatinkan... kelihatannya ayam kampung dan masih balita. Bumbunya sih oke, meresap dan cukup memuaskan lah, walau nggak istimewa juga. Tekstur dagingnya empuk padat, digoreng kering sampai beberapa bagian tulangnya pun bisa dikunyah lembut. Sebagai teman standar dari ayam ini adalah sepiring kecil sambel kecap dicampur irisan bawang merah segar dengan porsi yang cukup. Sedangkan di piring nasi teman makannya ialah sepotong mentimun mentah tanpa biji, dan seiris jeruk nipis.... Kenapa gitu ya?
Sayur Asem nya sih oke, cukup enak dan "ledok". Waktu servis lumayan cepat, cuma porsi ayamnya itu yang ngga nahan, imut...
0 comments:
Post a Comment