Raja Bebek Bakar

Rating:★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Asian
Location:Jl. Saharjo deket Mc Donald
Walaupun isteri ogah-ogahan, tapi demi suami yang setia menemani sekian kali "wisata" kuliner ke tempat-tempat yang menurut suami sangat-sangat biasa dan tidak adventurir, maka kali ini dia bersedia nyoba warung yang satu ini.

Awalnya nggak ada rencana khusus, malah tadinya mau mampir ke warung jepang yang biasanya suka mangkal disana, tapi ternyata berhalangan hadir. Karena tempat yang satu inilah yang kelihatannya paling menarik malam itu, jadi kesinilah kami mampir untuk mengobati kepenasaran dan menjunjung tugas mulia... menjajal makanan baru!

Bebek yang disajikan, hadir dalam tiga pilihan; utuh (1 ekor), setengah, atau seperempat. Berhubung untuk trial, maka pilihan terakhir itulah yang gw ambil... Sedangkan isteri dengan mantap dan tanpa berpikir 1,05 X sekalipun, langsung memesan ayam panggang... Hiks...

Di lembar menu yang mereka buat, Raja Bebek Bakar ini sangat pede dengan kualitas bumbu yang menurut mereka adalah resep turun temurun spesial. Dan mereka juga memberikan garansi! Garansi bahwa hidangannya bebas flu burung... bukan garansi setelah makan tetep lapar maka uang kembali...

Walaupun bebek-bebek yang di display berukuran besar, sayangnya yang mampir kehadapan gw ukurannya rada memprihatinkan... padahal biasanya, even di tukang pecel lele pinggir jalan pun, salahsatu hal yang membedakan bebek dari ayam adalah ukurannya.

Kemudian dari segi rasa pun, gw cukup kecewa... Bukannya nggak enak, tapi rasanya jadi mirip ayam bakar dengan bumbu yang sangat enak! Tetep enak sih, tapi dimana ke-khas an bebeknya kalo gitu? Even teksturnya pun sudah sangat mirip ayam. Jadinya makan malam gw kali itu rada-rada bias... menu bilang itu bebek, lidah gw bilang itu ayam... hihihi

Nevertheles, good effort buat ngasi rasa yang enak pada bebek bakarnya, walaupun buat gw jadinya nggak terlalu spesial karena karakter rasa bebeknya nggak keluar. Ada yang pernah nyoba juga? What do u think? (bay)

10 comments:

Tria Yusa said...

kalau ngga salah sih raja bebek ini juga buka di Al-Azhar, tapi waktu aku nyoba, rasanya ngga enak.. bebeknya lumayan alot dan bumbunya ngga berasa.. soal bebek lebih prefer begor di belakang kantor Esia... itu baruuuu yummmyyyy tenan... :)

Lidia Tanod said...

jangan2 emang ayam tuh, kok kecil?

Ariawan Herwiandito said...

ayam ngaku bebek?

margie u. said...

sampe mesem2x sndiri nih bay bacanya.. huahahah

Agung Nugroho said...

ini yang logonya warna kuning dengan background merah bukan ya? kalo iya berarti gue pernah coba di seberang tmp kalibata. berhubung gue nggak terlalu doyan bebek, kesannya ya biasa aja. tapi temen gue sampe tergila-gila gitu sama bebek mereka.

Bayu Amus said...

kayaknya sih iya gung, rada-rada kayak coat of arms gitu deh =P

Bayu Amus said...

hybrid kali? =D

Bayu Amus said...

hmm?? juragan Fren kalo lunch ke kantor Esia?

Tria Yusa said...

sssttt....! huahahahhaaaaaa... ngga nyadar euyy... skalian jadi spy, kali-kali aja disela-sela makan siang ada info bocor... hihiiihiiii

dian hadinoto said...

hehehe...hybrid (jadi ketawa sendiri bacanya)...mungkin dia hasil perselingkuhan si bebek & si ayam...looks like chicken, tastes like a duck?? semacam "i can't believe its not butter" kali ya..."i can't believe its not chicken" but then its not duck either...?? hmm...

Appearances