Rendang Pakis Kerang


Rating:★★★★★
Category:Other
Shelly is Brutus’ sister-in-law. Dan adalah sang Ibunda yang membuatkan masakan ini; Rendang Pakis Kerang. Damn! Namanya saja sudah membuat hati saya berdesir. This has gotta be something ass kickin’! Dan ketika akhirnya sebungkus kecil Rendang Pakis Kerang ini datang diantar oleh Shelly & da Rano, mata saya sudah mendelik girang. Dari luar plastik, terlihat warna hijau tua pekat dengan minyak berwarna sama - seperti halnya pada Gulai Itiak Lado Ijo yang sering saya beli di Uni Upik, di bilangan Senen.

Daun pakis yang dimasak dalam proses lama dalam balutan bumbu yang melimpah, membuatnya nyaris tak kentara seperti pakis lagi. Rasanya nyaris tidak ada bedanya dengan daging sapi. Bedanya, teksturnya jauh lebih lembut dan rasanya juga jauh lebih enak!! Ada sedikit sentuhan yang serupa dengan tekstur hati sapi (bayangkan yang sudah direbus dengan campuran susu sapi!), lembut dan agak nutty. Hadirnya beberapa buah kerang darah, walaupun terasa lebih seperti tambahan iseng belaka, cukup serasi karena masih nyambung dari segi rasa. Medio gurih, nyaris tidak pedas, sangaaaaaaaaaaat kaya bumbu tapi somehow tidak memuakkan. Cobalah mengulumnya sedikit lebih lama di mulut. Semuanya seperti meleleh perlahan dan memberikan sensasi gila-gilaan di setiap pori lidah. Adiktif.

Uh. Rasanya ini jadi salah satu tulisan tersulit. Makanan ini terlalu enak untuk diungkapkan melalui rangkaian kalimat. Siapa pun yang menuliskannya. Saya sedang menantikan kiriman berikutnya. Walaupun dampaknya sudah amat sangat jelas; kenaikan porsi nasi! O ya, info tambahan: ini adalah jenis makanan yang sulit sekali untuk dimakan tanpa “teman”. Bisa saja, sebenarnya. Toh, tidak terlalu gurih. Tapi godaannya terlalu kuat untuk tidak menambahkan nasi dan mengaduknya sedemikian rupa hingga tercampur dengan baik, dan lantas menyuapkan ke mulut. Yummm! Info lainnya; menurut Shelly, ini adalah masakan Aceh. Saya sendiri baru dengar menu ini. Barusan nyoba googling tapi tanpa hasil.

Last but not last… Kalau ada ganja, nggak usah dibakar. Stinks so bad. Mendingan dimasukkan saja ke masakan ini. Bisa jadi, itu salah satu faktor yang membuat rasanya jauh lebih enak. Setidaknya, saya percaya itu. Wih, Mama Shelly, I salute you. Kudos!




ADE-licious-o-meter:
Taste: 10 of 10
Food Presentation: 3 of 10

0 comments:

Appearances