Festival Jajanan Bango; ngantri, debu, dan kelaperan


Nambahin tulisan di album foto, berikut ini beberapa kekurangan Festival:



+ Promosi

Untuk produser sekelas Bango, saya kira mereka akan mikirin mengenai web presence atau setidaknya sumber informasi buat umum. Taunya? Coba search Google; nihil! Padahal keberadaan sumber info seperti ini perlu supaya baik calon pengunjung maupun calon peserta bisa nyari informasi lebih detail soal acaranya.



+ Lokasi

Mungkin divisi higienis tim panitia sedang berhalangan untuk perancangan event di Jakarta ini, jadinya ketika panitia memutuskan untuk memakai area sepak bola dari Lapangan Banteng, tidak ada keberatan. Walhasil suasana festival seperti diadakan di Gurun Gobi, bukan di Jakarta.



+ Sistem Kupon

Pembelian makanan via kupon is suck! 'nuff said. Kalopun panitia ngotot mau pake sistem yang udah ada sejak bazaar sekolah di taun '80an ini, setidaknya disediakan juga kemungkinan buat pengunjung beli kupon in advance. Walaupun dispenser kupon ada di sekitar tiga titik, nyatanya mereka gak sanggup melayani pengunjung yang membludak. Lebih parah lagi, mereka cuma nyediain satu stand buat cash-refund, padahal banyak sekali pengunjung yang langsung kalap minta kembali duit, waktu akhirnya pembelian via hard cash diijinkan.



+ Sistem Pemesanan Makanan

Antrean nggak teratur. Kalau untuk sekedar beli nasi goreng saja butuh ngantri sampe setengah jam (itupun pas nyampe masih harus pesen), lha kasian banget pengunjung... Beberapa stand saya liat udah cukup bersiap dengan menyediakan paket2 box makanan siap bawa, tapi selebihnya masih konvensional; pesen, dibuatkan, siap. Imagine doing that for about fifty hungry people at the queue.



+ Keberagaman Jenis makanan

Kenapa banyak banget stand Nasi Gila atau Nasi Goreng? Sementara hidangan-hidangan eksotik macam yang tersaji di acara launching buku cerpen nya pak Bondan malah minimal? Ini Food festival atau sekedar food court dadakan?



+ Supply makanan/minuman

Seperti di event Heritage Food in Heritage City (root of this event), penjual minuman kehabisan stock di jam-jam pertama acara! Sariwangi (co-sponsor?) kelihatannya kurang mengantisipasi acara dengan baik karena galon-galon minuman yang mereka bawa terlalu cepat habis. Banyak stand makanan juga sudah out of supply di sekitar jam 5 sore tanpa ada kabar mengenai re-supply. Padahal acara direncanakan sampe jam berapa? Jam 10 malam?



+ Informasi

Terkait dengan butir pertama, maka informasi mengenai event ini masih sangat minim. Tidak ada informasi on site / off site mengenai lokasi acara dengan tepat, informasi tempat parkir yang tersedia, akses terdekat, dan lainnya. Bahkan kalau pengunjung datang dari arah Gambir, mereka akan disambut dengan spanduk segede gaban soal pameran Botani.



Anyway, ada yang bertahan sampe acara selesai?



Kalo mau liat foto-foto tentang makanan, dipajangnya disini:

http://epicurina.multiply.com/photos/album/92



Epicuriously,



Mod




4 comments:

Arie Parikesit said...

Catet Catet Catet , hehehehhehe

Bikin yuk bay, bikin kayak gini yg ocre

Bayu Amus said...

hayuk! kapan mo brainstorming, kabari ai'

radityo djadjoeri said...

tahun ini kok gak mampir ke festival jajanan bango di senayan? seru lho, asyik, tanpa debu pula....

Bayu Amus said...

sayang sekali bentrok dengan nikahan sodara saya mas, jadinya stand-by untuk urusan keluarga, nggak bisa beredar. seru ya? sempet liat foto2nya aja sih =)

Appearances