GO-ZARU!! Yakitori & Donburi

Rating:
Category:Restaurants
Cuisine: Japanese / Sushi
Location:Bintaro Sektor 1 (sebelah Snapy)
Image and video hosting by TinyPic

Setelah beberapa hari kami melihat penampakkan gerai merah ini di BIntaro, baru pada akhirnya hari senin sore kemarin kami sukses mendarat di sana. Dan fakta bahwa Yakitori jualan mereka sudah habis beberapa jam lebih awal dari jadwal mereka tutup, selama beberapa hari berturut2, membuat saya, wahyu, mas gogon, dan mas jojon terpacu rasa penasarannya dan semakin ingin menyicipi yakitori ini.

Image and video hosting by TinyPicImage and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

GO-ZARU!! Memiliki 4 golongan menu: Yakitori (sate2an), Onigiri (nasi kepal), Donburi (Rice bowls), dan beberapa menu sampingan.

Untuk Yakitorinya mereka menyediakan 5 varian: Momo (paha ayam), Negi (kombinasi daging dada ayam dan daun bawang), Kawa (Kulit ayam), Shiro (Ampela), dan Ikada (Brutu—sebetulnya di sini gw agak bingung, karena ikada biasanya berupa sate daun bawang yang ditusuk dengan dua skewer, sehingga membentuk raft, makanya dinamakan Ikada, sementara brutu biasanya namanya Bonjiri). Sayangnya, GO-ZARU!! berniat untuk menghapus menu Shiro dan Ikadanya, jadi kemarin kami tidak sempat menyicipi 2 varian tersebut.


Image and video hosting by TinyPic
Momo dan Negi

Pada dasarnya, Momo dan Negi memiliki rasa yang tidak jauh berbeda, hanya saja Momo memiliki tekstur yang sedikit berlemak, sementara bagi penyuka tekstur dada ayam yang kering dan berserat diselingi dengan aroma daun bawang yang harum, saya menyarankan Yakitori Negi. Keduanya dibalur dengan Tare Sauce yang gurih dan manis... and i must warn you, anda harus berhati2, karena benda ini adalah benda adiktif... sampe sekarang pun saya masih terus terbayang2 sausnya.

Sepertinya GO-ZARU!! Menggunakan madu sebagai pengganti gula di sini, sehingga memberikan tekstur caramelized yang sempurna... bercampur dengan gurih soy sauce dan mirin. Sebetulnya masih ada satu mistery sauce di sini, yg gw curigai antara sake, beer, atau mungkin semacam vinegar (atau malah kombinasi semuanya?) yang jelas mistery sauce ini bereaksi secara sempurna dengan madu dan memberikan aroma yang khas. (and not to mention membuat saya kecanduan huahahah)

Tapi dari seluruh varian yang ada di GO-ZARU!! Tare Sauce ini sangat sangat bereaksi sempurna dengan Kawa Yakitori....Bayangkan ini: Kulit ayam yang dibakar dengan arang, dengan tekstur2 sedikit crispy menggosong di beberapa sudut yang tepat, yang kemudian bila digigit terasa sensasi caramelized yang garing, tapi lumer di mulut seketika dan meletuskan bumbu2 gurih manis yang terserap dalam kulit.... rasanya seperti berenang di bak bumbu Yakitori

Ohtuhan.. saya sedang tidak lebay, tapi saya sedang berusaha menuangkan apa yang saya rasakan semalam saat menyantap Yakitori di GO-ZARU!! Ke dalam kalimat lengkap....

Image and video hosting by TinyPic
Kawa Yakitori


Next, Onigiri. Onigiri GO-ZARU!! Terdiri dari 5 varian: Salmon, Tuna, Tuna Mayo, Katsuo, dan Plain. Onigiri di sini berupa Onigiri Bakar, tapi, entah kenapa rupanya tidak seperti Onigiri bakar kebanyakan yang seluruh permukaan luarnya garing dan kecoklatan, hanya sisi2 tertentu saja yang terbakar sedikit, dan dilapisi Tare sauce yang aduhai tadi. Nasi Onigirinya aga terlalu lembek dan kurang sedikit mirin, jadi agak mematikan rasa isiannya. Untuk isiannya, saya dan wahyu memilih varian salmon, dan tuna mayo. Tadinya saya ingin memilih katsuo saja yang tampak lebih menarik, tapi sayang, lagi2 kehabisan ^ ^;.

Rupanya Salmon dalam onigiri di sini, tidak berupa salmon mentah, tapi salmon setengah matang tanpa bumbu, mengingat tekstur nasi yang kelembekan itu, sepertinya akan lebih baik bila salmonnya berupa salmon mentah yang diberi sedikit mayonaise, karena salmon setengah matang ini menimbulkan rasa sedikit eneg bila bercampur dengan nasi lembek tersebut, sehingga saya dan wahyu harus terus2an mengolesinya dengan Tare Sauce untuk menutupi rasa anehnya. Sementara Tuna Mayo Onigirinya jauh lebih enak karena, terbantu dengan rasa mayo jepang yang khas dengan tekstur tuna yang lebih berserat dengan aroma yang lebih tajam dibandingkan dengan salmon setengah matang tadi.

Image and video hosting by TinyPic
Onigiri


Sementara untuk menu2 sampingannya berupa: Cream Korokke, Potato Salad Korokke, Gyoza, Onion Ring, Edamame, Fried Potato, Mushroom Kushikatsu (Jamur goreng tepung). Yang sempat saya cicipi kemarin adalah Mushroom Kushikatsu. Gw agak berharap akan ada taburan mayo dengan tepung2 gurih, tapi rupanya Jamur serta tepungnya tidak dibumbui terlebih dahulu sehingga kalo tidak di dip ke Tare Sauce, rasanya akan terlalu hambar. Dan amis jamurnya jadi sangat terasa.

Image and video hosting by TinyPic
Mushroom Kushikatsu

Dan setelah semua excitement itu, si mas salah satu ownernya dengan baik hati memberikan complimentary menu berupa Kawa Kushikatsu.. yah well gw ga tau sih namanya apa, tapi yang jelas lembaran2 kulit ayam itu digoreng dengan tepung yang sma dengan si jamur. Tapi kali ini memberikan hasil yang jauh lebih sempurna, kombinasi gurih lemak kulit ayam dengan tepung crispy yang hambar tadi disiram dengan Tare Sauce yang nikmat tadi * kreeeesshhhhhhh *... ohhh hell to the yeahhhh.... menu ini merupakan menu percobaan yg belum ada di menu, tapi begitu ditanya si masnya mengenai menu ini, saya langsung menjawab: “ENAK BANGET. WAJIB MASUK MENU” hooohhhh.. kalo aku dateng lagi aku boleh minta menu percobaan ini lagi yah mas...yah yah yah yaaahhhhhhh :D.

Image and video hosting by TinyPic

Over all, mungkin saja Tare Sauce ini tidak senikmat Tare Sauce lainnya yang lebih otentik, tapi cara pengaplikasiannya terhadap menu2 yang mereka punya yang membuatnya menjadi begitu adiktif..

Window-side table. Hard rain. Wonderful companion. Great service. A plate of freshly made yakitoris. What’s not to love?



Image and video hosting by TinyPic
Open Daily
Weekdays: 2pm – 11pm
Weekend: 2pm – 3am
(selama persediaan yakitori masih ada :P)

Price:
Yakitori: 14.000/6pc
Onigiri: 8.000/pc (7.000 untuk yang plain)
Donburi: 22.000 – 28.000 (berhubung udah terlalu kenyang, jadi ga pesen Donburi, next time saya update reviewnya)
Side Dish: 8.000 – 12.000
Drinks: 3.000 – 4.500 (kecuali Suikazaru = 7.000)

Tersedia WiFi yang cukup ngacir :D
Tersedia Beer dan Sake sesuai permintaan (tidak ditulis dalam menu :P)


************************************************

Day 2 [UPDATED]

oke, akhirnya kembali kami merusuh kedai ini, dengan membawa duet maut pasangan indie ibukota, dan menggagahi menu2 yang kemarin belum sempat kami coba kemarin.....

..and i think i'm a wee bit disapointed....

Oyakodon Donburi, waktu menu ini tiba dipangkuan saya dan mbak lia, wangi harumnya langsung mengingatkan saya dengan menu donburi di Midori. tapi sayangnya, begitu dicoba agak sedikit hambar, dan terlalu basah. Telur dan ayamnya kurang kering sedikit, kemudian rasanya agak sedikit hambar, mungkin nasinya kurang mirin, dan lauknya agak kurang Soyu. untuk Donburi Beef Teriyakinya agak ketepungan (dagingnya dimasak tepung dulu sebelum dtumis dengan bumbu teriyaki.) cukup enak sebetulnya, walaupun kurang spesial. Untuk Salmon Donburinya, kalo menurut mas Indro agak terlalu amis dan biasa biasa aja.

sebetulnya menu2 donburi di atas akan lebih enak kalo disajikan dengan Tare Sauce yang mereka gunakan untuk yakitori (which is itu yg kemarin kami lakukan demi menambah rasa donburi dengan mengoreti sisa2 saus yakitori). Dan bila oyakodonnya dibuat lebih kering lagi, juga akan membantu rasa. Sementara untuk salmon sepertinya akan lebih baik bila salmonnya tidak digoreng, make it raw, splash it with mayonaise and tanuki, it would be just great.
Katsuo Onigiri. Kembali, nasinya masih kurang mirin dan sedikit lembek, tapi isian katsuonya masih lebih enak daripada salmon yang kemarin saya coba. Lebih bertekstur dan berbumbu. Tapi isian katusonya tidak seperti yang saya bayangkan, bila diolah sedikit lagi dengan bumb yang lebih gurih pasti akan lebih menyenangkan.. so untuk onigirinya, saya tetap merekomendasikan yang tuna mayo saja.
Dan sayangnya untuk Momo dan Negi yakitorinya kali lebih pucat dan kurang bumbu dibanding sebelumnya. Agak berbeda dari kemarin, bumbunya juga tidak sekental dan se-caramelized yang kemarin. Yang akhirnya membuat saya berkesimpulan sepertinya mereka belum sampai di titik konstan dalam membuat menu mereka. it's not that bad, and i still recomend this place, tetep enak kok tp akan lebih seru kan kalo bisa mendapatkan rasa nikmat yang sama setiap kali lo datang. Rasanya seperti ketika lo datang lo tidak mendapatkan apa yang udah lo expect.... well at least Kawa Yakitorinya tetep bikin gw berasa berenang di bak tare sauce. :D

*foto menyusul, lupa bawa kabel huehehhe*

6 comments:

Bayu Amus said...

Isyu khas yang membedakan antara veteran dengan yang baru buka; konsistensi pada quality. Banyak resto waralaba dari segi taste nggak hebat-hebat amat, tapi expectancy consumersnya nggak pernah meleset jauh :)

nechan gembul said...

hu uh nih kangbayu, sayang aja gitu, soalnya pas hari pertama dateng itu rasanya dasyat banget tapi begitu nyobain di hari kedua malah meleset jauh.. dan akhirnya pas hari ketiga jadi males mesen lagi XD

Bayu Amus said...

Iya, saya juga sempet punya tempat Iga Bakar favorit di sini (Denpasar) - http://epicurina.blogspot.com/2009/12/iga-bakar-bana-belum-ada-nama.html;

1st visit - great
2nd visit - not too well, daging bagian dalem masih belum mateng (mereka cut nya ketebelan)
3rd visit - different taste on overall, jadi iga rebus dipanggang (too soft dan karakter aroma bbq nya ilang)

nechan gembul said...

hueeeee iga rebus panggang... rasanya pasti kacau... bau prengus ga kang?

Bayu Amus said...

Nggak, taste-wise sih oke2 aja ne, cuma karakter rasanya jadi "geser"; dari tadinya mirip beef brisket nya Q Smokehouse tempo doeloe (tebal firm kering juicy), jadi ke seperti sup iga bumbu BBQ tanpa kuah.

nechan gembul said...

wakakakkakak sup iga bumbu BBQ tanpa kuah XD

Appearances