Rating: | ★★ |
Category: | Restaurants |
Cuisine: | Chinese |
Location: | Pasar Mayestik |
Selain sulit banget nyari tempat duduk kalau pas jam sibuk, suasanya juga yah nothing to enjoy karena setting tempat bener2 minimalis ala kedai mie jaman baheula seperti Bakmi Gang Kelinci era 80-an.
Pilihan makanannya ada tiga: Mie, Bihun, dan Kwetiau. Masing-masing bisa dipilih dengan variasi plus ayam, plus baso, plus pangsit (kering/kuah) atau variasi antara ketiganya.
Tastewise sih yaaaa lumayan enak lah, dengan kadar minyak yang rada-rada overloaded. Cuma, dengan total damage makan bedua yang bisa jatuh hingga diatas IDR 50K untuk berdua (kalo pesen menu komplit), rasanya gw tau beberapa alternatif yang cukup nendang dengan harga yang lebih bersahabat. Apalagi kalo dibandingin sama Mie Ayam Yunus yang semangkuk cuma 8K.
Tapi kalau menilik suasana toko saat itu, keliatannya lidah kami berdualah yang "salah", karena Mie Ayam Boy yang ngetop dan sudah ada sejak bertahun-tahun silam ini kelihatannya nggak sulit menjaring pengunjung, terutama dari kalangan wanita, wanita, dan wanita. (bay)
15 comments:
Post a Comment