Q Smokehouse Factory


Rating:★★★★
Category:Restaurants
Cuisine: BBQ / Ribs
Location:Jl. Panglima Polim IX No.16
Resto yang baru buka bulan Mei ini saat ini adalah salah satu resto favorit saya. Gimana nggak ? Makanannya enak, suasananya asik, servisnya bagus dan harganya murah banget. Selain itu lokasinya juga sangat strategis, di deretan Apotik Jaya, di bilangan Panglima Polim.

Saat ini Q masih menyajikan Soft Opening Menu, terdiri dari menu makanan dan menu minuman.
Menu makanannya terbagi jadi 6 bagian yaitu : Small Munchies, Entree Salads, Entrees, Q Specialties-Wood Fired Barbecue, Sandwiches dan Sides.
Sedangkan menu minumannya terdiri dari 3 bagian, yaitu : Coffee & Espresso, Something With Tea dan Fruity & Bubbly.

Untuk Small Munchies, saya rekomendasikan Q Buffalo Wings (Rp.17.500) yaitu 6 potong sayap ayam digoreng kering dan dilapisi saus cabai khas Q. Dihidangkan dengan saus cabai khas Q on the side, siapa tau ada yang merasa kurang pedes.
Selain Q Buffalo Wings, ada juga Fried Shrooms dan Spanish Fries. Keduanya enak juga, walaupun saya tetep jagoin Buffalo Wingsnya.

Nah untuk Entree Salad, jagoan saya adalah Asian Salad. Daun selada dihidangkan dengan crispy noodle dan saus wijen. Sesuatu yang berbeda aja dibanding dua menu salad lainnya, yaitu Chopped Salad dan Garden Green Salad. Semua menu salad ini dipatok pada harga Rp.15.000/porsi.

Nah sekarang kita masuk ke Entrees. Dari ke-6 kali (iya, 6 kali !) kunjungan saya, saya jatuh cinta banget sama Barbecued Beef Ribsnya. Terdiri dari porsi regular 2 potong (Rp.34.000) dan porsi jumbo 3 potong (Rp.49.000).
Dagingnya diasap selama 8 jam dan dipanggang dalam oven berbahan bakar kayu. Uniknya adalah kayu yang dipakai selalu berganti-ganti. Satu waktu dipakai kayu mangga, lain waktu dipakai kayu nangka.
Ribs ini dihidangkan dengan coleslaw dan 2 potong roti.

Yang juga patut dicoba adalah Q Rib Eye Hawaiian Steak (Rp.49.000), daging rib eye ini dimarinated selama 48 jam di dalam kecap asin, campuran rempah dan juice buah sebelum digrill sesuai tingkat kematangan yang kita minta. Dihidangkan dengan french fries dan salad.

Oiya, di setiap Entree, selain side dish yang disediakan, selalu ada 1 potong jalapeno. Cobain deh, saya suka banget sama si cabe gendut yang sangar ini.

Untuk side dish tambahannya mereka menyediakan Q Fries, French Fries, Potato Salad, Corn On The Cob, Coleslaw, Baked Potato dan Steamed Vegetables dengan harga Rp.6.000/porsi. Selain itu ada juga Steamed Rice (Rp.3.000/porsi) dan Side Salad (Rp.8.000/porsi)

Untuk yang pengen makanan yang ringan, mungkin bisa dicoba sandwichnya. Ada Smokehouse Chopped Sandwich (Rp.22.000), Smokehouse Chopped Chicken Sandwich (Rp.19.000), Q Smokey Reuben (Rp.22.000), Q's Beef Mongolian Sandwich (Rp.25.000), Smoked Chicken & Cheddar (Rp.19.000), Q Burger (Rp.25.000), Cheeseburger (Rp.22.000) dan Hamburger (Rp.19.000).

Kalo udah kenyang makan, sekarang tiba saatnya untuk dessert. Saat ini Q belum menyediakan dessert, tapi kopinya HARUS dicoba. Saya selalu suka dengan flavored Latte-nya (Rp.15.000) dengan rasa Kahlua Caramel atau French Vanilla. Menurut teman saya yang pesan Espresso (Rp.10.000), espressonya juga enak.

Selain kopi dan teh, ada juga beberapa macam juice dan smoothies. Jagoannya adalah Minty Pineapple (Rp.12.500) dan Refreshing Strawberry (Rp.15.000). Kalau suka Italian Soda, rasa yang tersedia adalah French Vanilla, Caramel, Kahlua, Amaretto, Tiramisu, Butterscotch, Strawberry dan Macadamia Nut.

Nggak sabar untuk menunggu kunjungan ke-7 *wink*

2 comments:

Kiyadon Sushi

Rating:★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Japanese / Sushi
Location:Senayan City LG #L23
Nama Kiyadon sebenernya bukan nama baru di ‘kancah peperangan’ restoran Jepang di Indonesia. Sudah cukup sering g bertandang ke resto yang terkenal dengan sajian udon dan donburi-nya ini. Tapi khusus Kiyadon Sushi, baru 2x g nyoba.

Pertama kali liat resto ini gak lama setelah SenCi buka. Dari luar terlihat menarik banget, dengan private dining area yang konsepnya lucu. Tapi berhubung godaan restoran lain lebih menarik, jadinya urung masuk kesana terus. Akhirnya suatu hari, pas g n nyokap lagi dsana, mau makan Jepang tapi lagi agak jenuh sama Sushi Tei, g ngajak nyokap buat nyobain tempat ini.

Kunjungan pertama cukup berkesan. Kita pesen hidangan2x panas berkuah. Berhubung g rindu sama udon-nya, g mesen the famous Nabeyaki Udon (around Rp. 65K). Trus ngeliat menu yang namanya Tofu Chige (Rp. 38K), looks tempting dengan kuahnya yang berwarna merah, jadi kita pesen itu (secara g n nyokap sama2x jagoan pedes). Kita sama sekali gak makan sushi karena ngeliat sushi2x yang lewat di conveyor belt-nya kok seperti gak menarik, baik dari segi bentuk maupun warna, terlihat nggak fresh.

Nabeyaki Udon: udon kuah yang dimasak dalam hotpot dengan sayuran, daging sapi, dan telur. Rasa kuahnya sedikit manis, mirip sukiyaki. Yummy banget, apalagi kalo dimakan panas2x. Tofu Chige: tahu yang dimasak dengan daging sapi, telur, dan bawang bombay, dengan kuah merah (cabe). Yang ini enak bangetttt! Kuahnya gak terlalu pedes, rasanya pas antara asin-manis. Telurnya dimasak jadi bunga telur, jadi kayak makan sup telur. Soo nice! A new favorite for me n mum!

Setelah membaca cukup banyak review yang bagus, akhirnya di kunjungan ke-2, g mutusin buat nyoba the much loved aburi salmon roll, yang disana diberi judul D.I.G (Rp. 50K). Entah apa singkatannya, lain kali mau ah iseng2x g nanya ke waitress-nya =P. Mau bandingin, enak mana sama Sushi Tei punya. Boleh pilih mau yg spicy atau nggak, n kita minta yang spicy. Selain itu, nyokap ngambil 1 jenis maki sushi (Gold plate, Rp. 15K) dari conveyor belt n g ambil 1 piring jellyfish (Red plate, Rp. 20K). Tadinya mau nambah tobikko-inari gunkan sushi (udah lama banget gak makan, sejak Daisho tutup di Sogo! Huhuw..) tapi urung, takut gak mampu ngabisin. Soale kita pesen si Tofu Chige lagi (udah cinta mati sih =P).

Sushi yang kita ambil adalah sushi roll/maki yang isinya kani stick, timun, n tanuki (tempura batter), n luarnya dibalur tobikko. Rasanya kurang sreg di g, selain karena g gak suka sushi yang pake tanuki, juga karena nasi-nya yang lembek n gak padat. Aduh, jadi was2x juga kaya apa si D.I.G. nanti.. Jellyfish-nya enak, gak semanis yang di Sushi Tei n gak amis.

Yang ditunggu2x akhirnya dateng juga, the star of the show, D.I.G. or aburi salmon roll. Versi Kiyadon ini isinya cuma pake kani stick n cucumber (d Sushi Tei ada tambahan soft shell crab tempura, n taburannya pake abon ayam instead of abon tuna (a bit strange for me sih..). Yang dimaksud spicy adalah mayones-nya yang dibuat spicy. Emank buat sauce plus taburan-nya, disini lebih generous, unagi sauce-nya aja sampe bikin becek tuh piring (which is actually not really good.. why? I’ll explain later).

Itu baru penampilan luar, rasanya? Seperti yang g takutkan, nasinya lembek banget n gak padat. Ditambah siraman saus unagi yang becek banget, pas g angkat langsung hancurlah tuh potongan sushi. Tsk! Paling sebel kalo dapet sushi yang kayak gini, keliatan seperti chef-nya gak expert. Rasanya siy sebenernya not bad. Abon ayam-nya emank lebih crunchy dibanding abon tuna. But still, rasa ayam buat g gak goes well w the salmon n kani. Tapi untuk salmon-nya sendiri, memang gosong-nya lebih bagus daripada yang d Sushi Tei, lebih tutung n merata. Buat g, that’s the only winning point.

Overall, I still prefer the hot dishes than the sushi. Hot dishes-nya emank rata2x lebih enak daripada Sushi Tei, esp. ya si udon2x itu.

Kiyadon Sushi
Senayan City LG #L23
021 72781778

6 comments:

Kulinerama: Yogya

Berikut ini daftar tujuan kuliner di kota Yogyakarta (Jogjakarta) yang patut untuk dikunjungi karena dianggap memiliki ke-khas an atau keunikan. Daftar ini disusun untuk menjadi panduan bagi para pemburu makanan enak kala bertandang ke kota Yogya.

Silakan dilengkapi dengan tempat-tempat yang menurut anda termasuk tempat yang khas atau unik dari kota bersangkutan. Jangan lupa, pengguna list ini sebagian besar adalah orang-orang dari luar daerah, jadi informasi yang anda anggap biasa bisa jadi malah sangat berguna.

Format: Nama, lokasi / alamat, jenis makanan, plus keterangan (singkat).

Peta dari: baliclubtravel.com


Kulinerama: Daftar Tujuan Kuliner Yogyakarta v.1.0.0

Dining

+ Gadjah Wong (Gejayan) - [intl] -- more towards ambience
+ Omah Dhuwur (Kota Gede) - [intl] -- more towards ambience
+ Sobo Pakualaman (Pura Pakualaman) - organic (RIP)
+ Kedai Kebun Forum (deket Hotel Brongto deket Jl. Parangtritis) - organic

Gudeg (siang)
+ Yu Jum (Plengkung, Barek) - [wijilan]
+ Mbak Nik (Mangkubumi)
+ Batas Kota
+ Mbok Mento (Pasar nJambu)
+ Mbok Lindu (Sosrowijayan)
+ Depan Klenteng Gondomanan
+ Tugu (depan Gunung Agung)
+ Mbok Ginuk (depan Gereja Jetis Jogja) -- gudegnya gak terlalu manis, sambelnya juga joss...


Gudeg (malam)
+ Yu Menuk (sebrang DPRD DIY)
+ Depan Pasar Beringharjo
+ Tugu Jogja, mulai buka jam 21.00 - 03.00, ..

Unggas
+ Ayam Goreng Manis Bu Tini (Sultan Agung 17) - [Ayam Goreng] -- sambelnya enak
+ ??? - (Jl. Agus Salim, kampung Notoprajan) - [Bacem Burung Dara & Puyuh] - (malem)
+ Bebek Goreng Chi Chi (Jl. Mataram) - [???] - (malem)

Soto
+ Soto Ayam Kadipro (Jogja Wates) - the oldest and most authentic, pintu papan kayu yang dicat hijau, dr arah wirobrajan kanan jalan -- spc: Gending Suir
+ Soto Sapi Klebengan (Utara lapangan klebengan) -- pagi-siang
+ Soto Sawah Pak Slamet (Deket palang pintu kereta di arah ambarketawang - sidoarum)
+ Soto Ayam depan stasiun tugu - (pagi)
+ Soto Sulung belakang stasiun tugu

Other Traditional
+ Sego Pecel sing Mabeton (Jl. Solo depan ambarukmo) - (pagi)
+ Sambel Bawang Bu Santi (Daerah pertigaan Babar Sari) - [lalapan dan semacamnya] - (malam)
+ Angkringan Lek Man (Utara Stasiun Tugu) -- teh dengan gula batu hmmm.. jogja taste!!
+ Cak Koting (Jl. DR. Sutomo - depan bioskop mataram) - (aneka baceman) -- sambelnya enak!
+ Lotek & Gado2 Bu Ning (daerah taman siswa)

Other International
+ Seven (arah Kaliurang) - [intl]
+ Phuket (Jl. DR. Sutomo - deket fly over) - [thai] - murah... enak.. (sore - malem)
+ Hotplate (Jl. Moses Gatot kaca) - [intl] -- prhatiin aja warung yg ramai terus, (malam hari)
+ Dixie Easy Dining (Jl. Gejayan) - [intl]
+ Warung SS - [???]
+ Steak Waroeng - [steak]
+ Piring Putih - (Jl. Anggajaya - condong catur) - [intl]
+ Omah Pitu (???) - (Jl. Moyudan Sleman) - Penangkaran Udang galah

...

first update: 24 Mei 07
second update: 12 Sep 07
last update: 11 Feb 08

17 comments:

[Siomay] SOGO: Dulu Gopek, Sekarang Goceng


Rating: ★★★★
Category: Restaurants
Cuisine: Asian
Location: Kalimalang, Jakarta Timur

Makan di warung satu ini ingatan kembali ke satu dekade yang lalu, jaman masih pacaran sama mantan pacar yg sudah jadi istri dan ibu dari dua (bakal jadi tiga) anak-anak saya. Menu utamanya tetap sama, yaitu Somay bumbu kacang. Yang beda cuma harganya, sepuluh tahun lalu cukup bayar gopek (500 perak) untuk seporsi besar, sekarang hanya 5000 perak!

Menu utama itu pula yang memberi nama warung yang ramai setiap malam Minggu ini. SoGo itu berasal dari singkatan Somay Gopek... mungkin itu pula sebabnya harga somaynya tak beranjak dari awalan kata Go, cuma kali ini Goceng (5000 perak). Tapi gak mungkin kali ya sepuluh tahun lagi harganya melejit jadi Goban :D

Kalau sepuluh tahun lalu saya datang di malam Minggu sama pacar, kemarin siang sepulang dari BCA Kalimalang di sebelahnya, saya kembali datang ke sana dengan teman sekantor saya, yang ternyata familiar sama warung makan ini pula, meski mereka tinggal di belahan selatan Jakarta. Ya secara ternyata mereka pun ada kaitan dengan kawasan di mana saya dilahirkan dan dibesarkan ini, yaitu Kalimalang. Yg satu memang kuliah di sebuah akademi sekretaris di dekat situ, yg satunya lagi adiknya yg gantian kuliah di situ dan sering mengantar.

Cuma secara kali ini saya datang dalam kondisi diet nasi dan mie, saya pesan somay, yang bumbu kacangnya membanjir bak soto, sebagai base meal pengganti nasi! Lantas untuk lauk, saya pesan ayam bakar, yang asli ayam kampung dan rasanya legit agak-agak gosong. Minumnya? Sharing berdua sekretaris saya pesan es teler yang tak kalah lezat meski rada lucu disaji dalam gelas dan bukannya mangkuk. Es teler yang aneh!

Saat ini warung itu tak lagi berbentuk warung terbuka tak berdinding, tapi sudah bangunan tembok permanen. Hanya bangkunya yang dipertahankan tetap bangku kayu panjang dan meja panjang. Cuma memang tak lagi berdesak-desakan seperti dulu secara ruangnya tambah lapang.

Yang makan di situ pun beragam, tak hanya pegawai berdasi, tapi juga anak ABG! Bahkan ada seorang pria paruh baya yang datang berdua dengan perempuan muda! *halah! ada yang selingkuh juga di sini*

©ciput2007 all rights reserved

1 comments:

Raja Bebek Bakar

Rating:★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Asian
Location:Jl. Saharjo deket Mc Donald
Walaupun isteri ogah-ogahan, tapi demi suami yang setia menemani sekian kali "wisata" kuliner ke tempat-tempat yang menurut suami sangat-sangat biasa dan tidak adventurir, maka kali ini dia bersedia nyoba warung yang satu ini.

Awalnya nggak ada rencana khusus, malah tadinya mau mampir ke warung jepang yang biasanya suka mangkal disana, tapi ternyata berhalangan hadir. Karena tempat yang satu inilah yang kelihatannya paling menarik malam itu, jadi kesinilah kami mampir untuk mengobati kepenasaran dan menjunjung tugas mulia... menjajal makanan baru!

Bebek yang disajikan, hadir dalam tiga pilihan; utuh (1 ekor), setengah, atau seperempat. Berhubung untuk trial, maka pilihan terakhir itulah yang gw ambil... Sedangkan isteri dengan mantap dan tanpa berpikir 1,05 X sekalipun, langsung memesan ayam panggang... Hiks...

Di lembar menu yang mereka buat, Raja Bebek Bakar ini sangat pede dengan kualitas bumbu yang menurut mereka adalah resep turun temurun spesial. Dan mereka juga memberikan garansi! Garansi bahwa hidangannya bebas flu burung... bukan garansi setelah makan tetep lapar maka uang kembali...

Walaupun bebek-bebek yang di display berukuran besar, sayangnya yang mampir kehadapan gw ukurannya rada memprihatinkan... padahal biasanya, even di tukang pecel lele pinggir jalan pun, salahsatu hal yang membedakan bebek dari ayam adalah ukurannya.

Kemudian dari segi rasa pun, gw cukup kecewa... Bukannya nggak enak, tapi rasanya jadi mirip ayam bakar dengan bumbu yang sangat enak! Tetep enak sih, tapi dimana ke-khas an bebeknya kalo gitu? Even teksturnya pun sudah sangat mirip ayam. Jadinya makan malam gw kali itu rada-rada bias... menu bilang itu bebek, lidah gw bilang itu ayam... hihihi

Nevertheles, good effort buat ngasi rasa yang enak pada bebek bakarnya, walaupun buat gw jadinya nggak terlalu spesial karena karakter rasa bebeknya nggak keluar. Ada yang pernah nyoba juga? What do u think? (bay)

10 comments:

Nasi Uduk Cahaya Asli

Rating:★★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Asian
Location:Gondangdia
Sebelum mampir kemari kami sudah sering denger kalau tempat yang satu ini memasang harga rada lumayan mahal. Namun karena (lagi-lagi) masalah kesempitan, akhirnya kami menyempatkan diri untuk mampir. Semahal apa siiih? Worthed nggak? Nggakan tau kalau nggak dicoba kan?

Setelah dipandu oleh tukang parkir muda berkacamata tebal, pintu sisi isteri lantas ia bukakan. Wow! Simple courtesy tapi mengesankan. Begitu sampai di bagian depan tenda, dimana gerobak pilihan menu berada, kami langsung mampir untuk memesan makanan. Tertarik melihat udang (sate) yang segede anak gaban, langkah pertama yang gw lakukan adalah tanya harga...

"Kalau udang ini satunya berapa?" tanya gw polos...
"17.500 rupiah, ini baru keluar nih pak" jawab si pramusaji rada nggak nyambung...

Mungkin maksudnya stock baru. Oh yeah whatever, looks convincing jadi tetep kami pesen. Selain itu, kami memesan juga ayam goreng dan ayam bakar. Lucunya, sewaktu memesan ayam bakar, gw ditanya lagi, ayamnya mau dikasi bumbu apa? Pedas atau biasa? Hmm... jadi penasaran... tapi tentunya gw nggak akan memesan yang pedas. Lantas setelah beres memesan, masuklah kami ke ruangan dalam yang ber-ac. Thanks God no one smoking... padahal nggak ada larangan merokok disana.

Beberapa saat kemudian pesanan kami datang... sebagian. Nasi uduknya sendiri belum datang karena masih dimasak dan dipersiapkan (batch stock baru, bukan individually prepared). Yang pertama mampir adalah... sate udang yang bikin ngiler tadi. Yah, berhubung isteri penggemar udang juga tapi nggak suka kaki-kakinya yang crunchy bin asik itu, maka jatah isteri langsung gw "benahi". Nggak seperti biasanya udang goreng, kali ini kulit udangnya cenderung soft dan mudah dikunyah. Rasanya? Wow!!! Bisa jadi the best sate udang that I had in a long time! Sampe-sampe kaki-kaki dan kulit udangnya saja berbumbu! Wahh... langsung deh semangat memreteli bagian-bagian lainnya. Kepalanya aja bisa dimakan utuh! Kecuali sepasang matanya yang gw buang duluan. Anehnya, walaupun kulitnya hancur sedemikian, tapi ternyata tekstur daging udangnya sendiri masih tetep firm dan kenyal... Padahal kalau overcooked atau over marinated, biasanya tekstur dagingnya sendiri akan melembek... tapi yang ini nggak.

Nasi uduknya kemudian datang dalam bungkusan daun pisang, masih hangat nggak sampe panas melepuh... dan surprisingly, porsinya sedeng! Padahal biasanya di tempat2 nasi uduk legendaris, elemen vital yang satu ini biasanya disajikan dalam porsi ngirit sehingga pengunjung harus sering-sering pesan ulang. Hmm... now it's getting more interesting!

Lalu begitu ayam bakar pesanan gw dateng, ternyata sajian dan tampilannya juga diluar dugaan! Bukan ayam bakar kecap yang terdapat di 99.9 % tempat makan sejenis, tapi ayam bakar dengan bumbu tomat dan cabai. Disajikan tidak terlalu panas, lagi-lagi gw terkejut sama rasa daging ayamnya! Wahh... gurih sampai ke dalam-dalam dengan cita rasa yang juga berbeda dengan lazimnya ayam bakar yang pernah gw santap. Top deh!

Dan setelah udang, ayam, serta satu setengah bungkus nasi uduk, petualangan kuliner malam itupun berakhir... tinggal menunggu kejutan terakhir, bon!

Tapi ternyata ketika bon nya datang pun, kami nggak terlalu terkejut. Udang 17.5K as they said, Ayam Bakar 10K, Ayam Goreng 7.5K, serta nasi uduk yang ternyata hanya @3K!

Meninjau pengalaman makan sebelumnya di bilangan Pasar Baru belakang kantor isteri, nilai ini tentulah melegakan... apalagi experience makan nya cukup pol!

Kesimpulannya, good food experience! Harga memang sedikit diatas rata-rata warung nasi uduk, tapi sangat sebanding dengan kualitas yang mereka berikan. Dan secara standar, masih dalam range yang wajar untuk makanan kelas menengah. Beda dengan rata-rata (presumably) warung nasi uduk yang gw singgung sebelumnya, yang merasa sah-sah saja memasang harga rada tinggi karena faktor lokasi atau reputasi melegenda.

Sate udang nya recommended, ayam bakarnya juga. Will be back? Surely! (bay)

3 comments:

Sederhana BIntaro

Rating:★★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Asian
Location:Jl. Tebet Barat Dalam Raya No.84 Tebet
Ini dia salahsatu tempat makan baru kegemaran isteri. Secara kecintaannya pada jenis hidangan satu ini adalah karena faktor genetik dan kebiasaan, maka boleh lah seleranya dijadikan panutan.

Awalnya kami dateng ke restoran satu ini lebih karena faktor kesempitan (bukan kesempatan); baru pulang dari luar kota, waktu udah cukup malem (nyaris jam 10), dan hari libur... walhasil pilihannya jadi sangat terbatas. Akhirnya kami terdampar di restoran ini setelah sekian banyaknya tempat makan lain ditolak oleh sang isteri. Awalnya agak aneh kenapa koq pake embel-embel "Bintaro" padahal nangkringnya di Tebet... hmm, mungkin punya spesialisasi khusus?

Begitu melihat daftar hidangannya (langsung ke counter pajangan makanan), isteri langsung tertarik dengan menu sinful yang satu ini: jariang! Sedangkan saya pribadi yang list pantangan makanannya sangat sedikit, merasa sah-sah aja buat ikutan nyoba, toh dari semasa tinggal di rumah pun, hidangan yang satu ini kadang suka tersaji di meja makan.

Hidangan lainnya, yah standar aja sih yang kami pesen; saya pesen telor ikan, isteri gulai ayam. Sebagai tambahan pemuas lapar mata, saya pesen juga satu porsi soto padang tanpa ketupat. Oh ya, selain dari menu makanan standar, SB menjual juga aneka hidangan khas minang, termasuk sate & soto, martabak, serta penganan lupis ketan. Komplit ya?

Jariang nya dimasak ala padang dengan kandungan minyak yang dahsyat, not a wise choice. Tapi kalau segi rasa, boleh deh diacungi jempol! Apalagi dipadu dengan ikan teri dan rajekan cabai hijau... hmm! Sedangkan telor ikannya sendiri nggak amis, dan bumbunya meresap hingga kebagian dalam. Gulai ayam nyo? Yah, bumbunya terasa lebih pas dilidah dibanding variant lain yang sudah pernah kami jajal. Rendangnya juga, cukup enak. Saya nggak berani bilang ter-enak karena di memori lidah saya masih terbayang rendang buatan tante Yati, yang rumahnya jadi tempat rutin persinggahan saya sepulang sekolah dulu di SD. Tapi dibanding variant lain yang sudah pernah saya coba juga, bisa dibilang relatif lebih mantap!

Dibandingkan restoran Sederhana tanpa embel-embel "Bintaro"? Oh, jauh lebih mantap! Dan yang lebih penting citra rasa bumbunya lebih enak jatuh di indra pengecapan... Natrabu Jl. Sabang juga lewat (apalagi dari segi harga), resto padang deket kantor isteri juga lewat deh. Salero Jumbo dibelakang BII juga kalah, padahal so far nuansa bumbu yang mereka pakailah yang menurut saya cukup non-padang-friendly.

Dari segi harga, lumayan murah; nasi rames ayam itu 12K, nasi rames rendang itu 11K, kerupuk kulit 2K. Sangat terjangkau kan? Trus bagi yang ragu atau waswas budget, di dinding sebelah area makanan mereka terpampang daftar besar jenis makanan dan harganya, dan rata-rata keliatannya cukup reasonable... so no worries. (bay)

10 comments:

Sushi Tei's Aburi Sushi

Rating:★★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Japanese / Sushi
Location:Sushi Tei (Plz Indonesia, Plz Senayan, SenCi, Pdk Indah2, etc)
Akhir2x ini lg tergila2x sama aburi sushi d Sushi Tei. Dah lama ga mampir ksana eh pas mampir awal bulan lalu ternyata udah banyak perubahan d menu-nya. Beberapa menu ada yg ilang n ada beberapa tambahan menu, termasuk pilihan aburi sushi.

Aburi sendiri adl. teknik memasak daging (biasa ikan atau scallop) langsung d piring dengan menggunakan api. Jd rasanya gurih sekali, tutung2x (gosong2x) harum ^^

Pertama kali nyoba menu ini d Zenya, Djakarta Theatre Building. Tp akhirnya jd trend n byk resto2x Jepang yg akhirnya menyajikan menu aburi d list-nya, termasuk Blowfish n Sushi Tei.

Di Sushi Tei sendiri, ada pilihan aburi yg bentuknya nigiri sushi (sushi yg plg standar: nasi yg di atasnya dikasih potongan daging ikan dll) atau mau yg speciality roll (i.e. Dragon Roll, Stamina Roll, etc).

Fave g Aburi Salmon Roll: roll sushi yg isinya soft-shell crab tempura, kani stick, cucumber, atasnya diberi aburi salmon n ditaburin tobikko + abon tuna, dgn garnish saus mayo + saus unagi (manis). Yummyy bangetttt! Bener2x nagih deh udah brapa kali mampir bulan ini jd selalu pesen ^^ 1 porsinya isi 9 potong, harganya kl ga salah 50K.

Dr jajaran nigiri sushi-nya, ada byk option. Ada tuna belly (plg mahal, 2pcs 50K), salmon belly, hamachi/yellowtail, seabass, scallop, sea brim, etc (lupa). Rata2x harga 20-26K, kec si tuna belly itu heheheh.. Tp nigiri sushi ini polos bgt, ga pake saus2xan (ga ky d Zenya yg full mayo), tp justru simplicity-nya itu yg bikin rasanya mkn kluar.

4 comments:

Healthy Choice To-Go

Rating:
Category:Restaurants
Cuisine: Other
Location:Sogo Food Hall, Plaza Indonesia #LB
Sucks. Satu2xnya kata yg plg pas mendeskripsikan makanan d tempat ini. At least dr yg g coba kmrn, Turkey Spinach Spaghetti, yg rasanya ampun deh bener2x hambar bin tasteless!

Emank sih katanya resto ini nyediain sgala menu2x sehat (minyaknya pk grapeseed oil, garam diganti dgn 1 produk yg low sodium, kecap manis jg ada subs-nya, n tentunya smua bahan yg dipake organic, n bla bla bli). Tp tetep aj, apa iya yg sehat2x itu harus ga enak ya rasanya? Pdhl g cukup excited pas tau HC mau buka d Sogo krn g baca review2xnya lumayan. Ternyata, mengecewakan. Apa emank g yg salah pesen menu. Entah deh.

The so called spaghetti porsinya mini bgt. Sampe miris liatnya, krn harga yg dibandrol itu Rp. 37.5K (+ 10% tax = Rp. 43K). Gak rela bgt gitu loh buang receh-nya! Spinachnya layu2x n dikittt bgt. turkey-nya is none other than turkey ham yg dipotong kotak2x, yg sama spt si daun, dikitt pisannn. Pokoke serba irit deh. Taburan paprika merah di atas-nya yg (mungkin) dimaksud utk menambah 'warna' yg emank pucat agar org lebih berselera makan nampaknnya gatot (gagal total) krn rasanya bener2x udah ga ketolong! Udah gitu, minyaknya itu lohhh, ya ampun becek bgt! Emank sih minyak sehat (katanya), but oil IS oil, kalorinya tetep sama n tentunya kelebihan minyak ya bikin ndut. And pas g minta black pepper buat garnish makanan g (skalian nambah rasa) tyt mereka ga sediain garnish/condiment apapun jg buat customer. Aneh (apa pelit?)!

Ya udah jd deh g misuh2x makannya, sampe ga bisa g abisin si spaghetti hambar ituh. Bener2x money not well spent! I'll stick to Essence whenever I feel health-conscious.

11 comments:

Appearances